Ketika ingin bergabung di sebuah perusahaan, kamu harus memasukkan beberapa macam berkas di antaranya ada surat lamaran, curriculum vitae (cv), foto copy ijazah, pas foto dan lain sebagainya yang dibutuhkan sesuai ketentuan dalam perusahaan tersebut. Surat lamaran sistematika penulisannya sendiri cukup mudah, tapi bukan berarti kamu bisa asal-asalan membuatnya, kamu juga harus teliti karena penulisannya pun harus baik dan benar.
Kadang ada yang belum bisa membedakan antara surat lamaran kerja dengan CV, apalagi bagi mereka yang masih pemula dan belum punya banyak pengalaman. Untuk itu berikut arti surat lamaran kerja dan bedanya dengan CV.
Beda CV dan Surat Lamaran Kerja
Surat lamaran pekerjaan biasanya dibuat oleh seseorang yang ingin bergabung dengan perusahaan atau instansi tertentu sesuai dengan posisi yang sedang perusahaan tersebut butuhkan.
Surat ini pun ditulis resmi dan harus memperhatikan kaidah penulisan serta ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan demi memberikan kesan positif.
Jadi, sekalipun membuatnya untuk perusahaan kecil, kamu tetap saja harus menulisnya dengan rapi demi terlihat profesional. Sementara itu, perbedaannya dengan CV ialah, CV merupakan berkas yang memuat daftar riwayat hidup, mulai dari alamat, pendidikan, skill, hobi, karir dan beberapa hal penting tentangmu yang perlu dicantumkan dalam CV tersebut.
Biasanya saat melamar pekerjaan, CV dicantumkan berbarengan dengan surat lamaran kerja dan juga beberapa dokumen lain yang dibutuhkan.
Sistematika Dalam Surat Lamaran Pekerjaan
Karena menulis surat lamaran tidak bisa dilakukan sembarang saja, maka kamu juga harus tahu sistematikanya dan apa saja yang ada dalam surat tersebut.
Berikut hal penting pada sistematika surat lamaran kerja:
Daftar Isi
Surat lamaran juga harus memuat tempat dan juga tanggal di dalamnya, dan penulisannya pun tidak perlu diberi titik pada bagian akhir. Biasanya posisi umum untuk peletakan tempat dan tanggal ada di sebelah kanan, tapi bisa juga ditaruh sebelah kiri.
Nah, selain tempat dan tanggal, ada juga Hal serta Lampiran yang tidak boleh kamu lewatkan. Hal biasanya diisi dengan tulisan Lamaran Pekerjaan, sementara untuk Lampiran biasa diisi dengan jumlah berkas yang menyertai surat lamaran tersebut.
Pada bagian ini, kamu hanya perlu menuliskan ‘Yth: Penerima Surat Lamaran’ beserta dengan alamat perusahaan tersebut. Untuk penulisan alamat ini sebaiknya tidak disingkat dan ditulis selengkap mungkin serta bebas dari kesalahan penulisan.
Menuliskan salam pembuka cukup dengan kalimat ‘Dengan hormat,’ penulisannya harus diakhiri dengan tanda koma dan bukan titik. Biasanya ada alinea pembuka yang juga harus kamu tuliskan, mengenai dari mana kamu mendapatkan informasi tentang lowongan pekerjaan tersebut.
Pada paragraf isi, ada 3 hal yang harus kamu tuliskan yakni berkenaan dengan identitas, tujuan surat lamaran hingga berkas-berkas apa saja yang kamu lampirkan. Pada identitas ini pun ditulis singkat saja seperti nama, jenis kelamin, tempat tanggal lahir, pendidikan terakhir dan juga kontak yang bisa dihubungi.
Kemudian pada bagian tujuan surat kamu dapat menuliskan tentang maksud kamu mengirimkan surat tersebut misalnya ingin melamar di posisi apa, juga bisa memberitahukan sedikit tentang pengalaman juga skill yang kamu punya. Nah, pada bagian berkas apa saja yang dilampirkan kamu bisa menuliskan CV, Ijazah, SKCK, KTP dan sebagainya yang memang ada dalam lampiran tersebut.
Penutup biasanya berisi tentang ucapan terima kasih dan juga harapan besarmu agar diterima oleh perusahaan tersebut.
Setelah penutup, kamu bisa menuliskan nama terangmu dan membubuhkan tanda tangan. Tapi jangan lupa juga untuk memberikan tanda ‘Hormat saya,’ pada bagian ini.
Contoh Surat Lamaran Kerja yang Benar
Demikian surat lamaran pekerjaan yang bisa saya sampaikan, besar harapan saya untuk dapat bergabung dengan perusahaan Bapak/Ibu. Atas perhatian dan juga kesempatannya saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
(Nama kamu)
Nah, sudah paham tentang surat lamaran sistematika penulisan dan contohnya? Semoga kamu bisa diterima di perusahaan incaranmu ya!
Pelajari juga contoh soal psikotes kerja