Tips Interview

Cara Lolos Interview Kerja

Semangat pagi! Apakah kamu sedang menunggu untuk interview saat ini? Mari kita simak tips cara lolos interview kerja pada postingan ini.

Tahap wawancara atau interview kerja merupakan proses penting sekaligus mendebarkan untuk sebagian besar pencari kerja. Proses ini, umumnya melalui wawancara kompetensi untuk menakar kapasitas, kemampuan juga etika seseorang.

Terlepas dari kualifikasi yang terpenuhi, setiap kandidat perlu memperhatikan sejumlah hal penting agar lolos pada tahap ini. Cara lolos interview kerja berikut ini, akan memberikan kamu tips dalam menjawab dan menanggapi pertanyaan dari interviewer, baik itu HRD maupun user.

Ilustrasi via myamcat.com

Ada tiga tipe pertanyaan umum saat wawancara dilontarkan HRD maupun user. Pertama, pertanyaan dasar seputar riwayat hidup termasuk pengalaman, pendidikan dan hal-hal teknis lainnya, kedua analisa berfikir melalui pertanyaan “bagaimana jika”, serta kemampuan manajerial berdasarkan pengalaman masa lalu.

Tips cara lolos interview di bawah ini, akan didominasi tentang pertanyaan tipe pertama terkait hal teknis.

1. Percaya Diri

Percaya diri adalah salah satu kunci penting jika ingin lolos pada tahap ini. Sekalipun setiap kandidat pasti memiliki kelemahan, kamu tak perlu menonjolkannya dan jawablah dengan tegas dan jelas. Pewawancara akan melihat bagaimana kamu mengenali potensi diri kamu sendiri, dan seberapa pantas kamu untuk menduduki posisi tersebut.

Jika kamu memiliki kemampuan komunikasi yang kurang, sering-seringlah berlatih dan berbicara di depan cermin. Catat pertanyaan umum yang mungkin muncul, dan latih diri kamu untuk menjawabnya.

Jangan menjawab pertanyaan yang cenderung merendahkan kemampuan kamu, tatap mata pewawancara dan jawab setiap pertanyaan tanpa berfikir panjang dan tidak bertele-tele. Jika kamu bahkan tak percaya diri, bagaimana perusahaan bisa percaya untuk merekrut kamu?

2. Utamakan Etika dan Tutur Kata

Bahkan jika kamu memiliki pengalaman dan kemampuan yang dibutuhkan perusahaan, jangan pernah mengabaikan etika. HRD atau user tak akan menerima karyawan jika kesan pertama mereka buruk terhadap etika kandidat. Misal saja, cara berpakaian interview, cara duduk, sikap selama interview bahkan tutur kata yang tak baik.

Memainkan ponsel ketika interview misalnya, menjawab pertanyaan dengan bercanda atau tidak sopan serta etika buruk lainnya. Hal ini hanya akan membuat penilaian mereka terhadap kamu sangat buruk.

3. Jawab dengan Jujur

Jawablah dengan jujur setiap pertanyaan yang diberikan, jangan asal hanya karena berharap diterima. Misal saja soal kemampuan atau pengalaman, jawaban bohong hanya akan menyulitkan kamu dan perusahaan nantinya.

Tugas perusahaan atau tim rekrutmen adalah menemukan kemampuan dan kepribadian yang sesuai untuk posisi yang mereka butuhkan. Penilaian ini harus objektif, jadi jika kamu mengarang sesuatu, proses dan hasil kerja kamu akan terlihat pada akhirnya dan menyulitkan semua pihak.

Kendati demikian, jika jawaban yang harus kamu lontarkan merupakan kelemahan, upayakan untuk menjelaskan solusi dari diri kamu sendiri untuk menanganinya. Dengan begitu, perusahaan akan paham jika kamu dapat mengatasinya.

4. Alasan “Positif” Berhenti Kerja

Jika kamu telah memiliki pengalaman kerja, jawablah dari sisi positif mengapa kamu keluar dari perusahaan sebelumnya. Penilaian ini merupakan segmen penting, karena perusahaan akan membandingkan dan menganalisa dari kondisi tersebut, apakah kamu akan melakukan kesalahan yang sama atau tidak di perusahaan nantinya.

Misal saja, jika kamu cekcok dengan atasan sebelumnya. Jangan sekadar menjelaskan ketidaksukaan kamu terhadap atasan tersebut, tapi jelaskan secara detail kondisi kenapa kamu harus menentangnya dengan alasan yang rasional. Buat pewawancara berada di pihak kamu sekaligus memaklumi kondisi tersebut.

5. Memahami Motivasi Kerja

Penting untuk memahami motivasi kerja kamu, sesuaikan dengan budaya, posisi serta kondisi perusahaan apakah mendukung hal tersebut. Bagian inilah yang baik untuk kamu jelaskan kepada pewawancara saat sesi pengenalan diri.

Kamu bisa menjelaskan kepada HRD atau user jika perusahaan memiliki visi yang selaras dengan motivasi kerja kamu, sebagai dukungan utama. Hal ini akan mempengaruhi penilaian, apakah kamu akan loyal atau tidak ke depannya.

Selain cara lolos interview kerja di atas, masih banyak faktor yang sebenarnya mempengaruhi proses penilaian dalam proses rekrutmen. Untuk itu, persiapkan segala hal dengan matang.

Foto: usnews.com


Dapatkan informasi seputar karir, lowongan kerja, tips-tips interview yang dikirim ke email kamu. Berlangganan dibawah ini sekarang! Masukkan email lalu tekan enter atau go via hp kamu.
Immer Manalu

Sebagai penulis artikel dan penulis lepas berpengalaman, saya memiliki hasrat untuk membuat tulisan seputar cv, interview dan karir yang menarik dan informatif dan bermanfaat bagi pembaca.