Hi, masih seputar karier. Di postingan lain, kita sudah membahas seputar tips cara menghindari konflik antar karyawan. Sekarang, kita lihat yuk tips menghadapi rotasi karyawan.
Apakah kamu mendapat tawaran rotasi pekerjaan? Atau bahkan, diinformasikan secara tiba-tiba dan tanpa kesiapan? Jangan panik dulu, menghadapi perubahan kondisi pekerjaan macam ini bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan. kamu, bisa menanganinya dengan sejumlah tips menghadapi rotasi karyawan berikut ini.
Rotasi karyawan, bisa diartikan sebagai perubahan deskripsi pekerjaan dalam satu perusahaan, level atau bahkan divisi yang sama. Semua tergantung kepada kebijakan manajemen dan pertimbangan yang matang.
Tips Menghadapi Rotasi Karyawan
Umumnya perusahaan akan berdiskusi langsung terkait kesediaan rotasi oleh karyawan, kebutuhan dan kebijakan ini tentu pada akhirnya harus diikuti terlebih jika perusahaan mendesak. Bisa karena kekosongan posisi, atau untuk mengembangkan kemampuan karyawannya. Untuk menanganinya, simak tips berikut ini:
Daftar Isi
1. Gali Informasi Tentang Posisi Baru
Masuk dalam lingkup pekerjaan baru, dengan posisi berbeda tentu tak mudah. Untuk itu, sebelum rotasi sebisa mungkin kamu mencari tahu informasi seputar posisi tersebut, termasuk deskripsi pekerjaan dan karakter atasan langsung jika berbeda.
Kamu bisa memulai dengan berdiskusi dengan pihak yang akan menjadi rekan kerja, membaca SOP atau bahkan atasan langsung jika memungkinkan. Mengetahui gambaran umum akan memudahkan kamu beradaptasi nantinya.
Jangan ragu untuk berdiskusi terkait seluk beluk pekerjaan, hambatan atau masalah yang sering timbul. Hal ini biasanya diperlukan jika kamu dirotasi pada divisi yang berbeda. Terlebih jika atasan langsung kamu semisal supervisor juga berbeda, penting untuk memahami pola kerja yang telah ada.
2. Percaya Diri dan Berfikir Positif
Sebagai anggota baru, kepercayaan diri dan etika yang baik adalah hal yang perlu kamu perlihatkan. Jangan terlihat khawatir dan terus berfikir positif. Apapun kesulitan nantinya, akan selalu ada jalan keluar terutama jika kamu terbuka terhadap atasan dan rekan kerja dalam hal komunikasi.
Jangan ragu meminta arahan jika mengalami kendala atau kesulitan, dan terus tunjukkan kapasitas jika kamu layak berada di posisi tersebut untuk berkembang.
3. Terus Tingkatkan Produktifitas Kerja
Salah satu yang memicu rotasi kerja adalah perusahaan yang menilai kamu tak cukup produktif di posisi sebelumnya. Meski tak selamanya berlaku, hal ini juga bisa kamu perhatikan dari budaya kerja di perusahaan atau ketika manajemen sedang berdiskusi dengan kamu.
Jika demikian, jangan berkecil hati. Keputusan rotasi ini mungkin karena perusahaan melihat potensi yang berbeda dari kemampuan kamu sejauh ini. Karena itulah, perusahaan masih memberi kesempatan di divisi yang lain untuk berkembang.
Kondisi inilah yang harus kamu pahami untuk terus meningkatkan produktifitas dan menunjukkan kinerja yang lebih baik dari sebelumnya. Datang lebih pagi, giat dan terus belajar bisa menjadi kunci untuk meningkatkan produktifitas.
Pada kasus berbeda, jika rotasi karena kebutuhan SDM, kamu tetap perlu melakukannya. Memperlihatkan kinerja positif di pelbagai posisi akan menjadi penilaian tersendiri bagi perusahaan.
4. Melihat Rotasi sebagai Peluang Mengembangkan Karir
Tips terakhir adalah, apapun alasan perusahaan melakukan rotasi, kamu tetap harus melihat jika ini adalah peluang dan kesempatan yang baik untuk mengembangkan karir dalam jangka panjang. Entah itu pada perusahaan yang sama, atau ketika kamu keluar dan memutuskan mencari pekerjaan baru.
Melihat riwayat pekerjaan di sejumlah posisi, terutama jika kamu berhasil menunjukkan kinerja yang sama baiknya adalah penilaian yang positif. Tak hanya itu, kondisi ini juga akan meningkatkan motivasi kamu di lokasi kerja untuk terus berkembang.
Empat tips menghadapi rotasi karyawan di atas, perlu kamu jalankan secara konsisten. Jangan khawatir gagal atau tidak produktif, karena semua tergantung pada motivasi dan kinerja kamu sendiri.
Baca juga cara membuat HRD terkesima
Foto: accountingweb.com